Label

Senin, 27 September 2010

Tri polyta dan Chandra Asri segera Merger

JAKARTA - Dua produsen bahan baku plastik, PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA) dan PT Chandra Asri sepakat untuk merger dengan skema pertukaran saham (share swap). Penggabungan usaha ini diperkirakan bernilai Rp8,366 triliun.

“Rencananya, Senin (27/9) kami akan serahkan pendaftaran dan rancangan merger itu kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK),” kata Direktur PT Tri Polyta Suryandi di Jakarta, kemarin.

Suryandi melanjutkan, perseroan juga akan menyampaikan rencana tersebut kepada para kreditor serta menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 27 Oktober 2010.

Dia berharap, rencana penggabungan usaha ini dapat membentuk perusahaan petrokimia terintegrasi dan terbesar tidak hanya di Indonesia,namun di Asia Tenggara dengan aset USD1,6 miliar (Rp14,4 triliun). Dia juga berharap, merger ini efektif pada 1 Januari 2011 dengan nama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

“Peleburan usaha membuat keduanya menjadi efisien dan saling menguntungkan,” katanya.

Suryandi menjelaskan, dalam skema pertukaran saham tersebut, Chandra Asri menjadi pihak yang akan melebur ke dalam Tri Polyta. Berdasarkan tim penilai independen, satu saham Chandra Asri akan ditukar dengan 42.000 saham Tri Polyta.

“Jadi, nantinya pemegang saham Chandra Asri akan menjadi pemegang saham TPIA,”imbuhnya.

Menurut dia, merger antara perseroan dengan Chandra Asri merupakan merger vertikal antaranak perusahaan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Sehingga, tidak ada benturan kepentingan, mengingat merger yang dilakukan terbatas pada share swap kedua perusahaan.

Saat ini Barito Pacific menguasai 567.403.650 saham (77,93 persen) Tri Polyta.Sisanya dimiliki Prajogo Pangestu sebanyak 31.194.950 saham (4,38 persen), Ibrahim Risjad 13.681.750 saham (1,88 persen), Henry Halim 1.824.500 saham (0,25 persen), dan publik 113.357.250 saham (15,56 persen).

Barito juga menguasai 70 persen saham Chandra Asri dan sisanya dipegang Glazers & Putnam Investment Ltd. “Pascamerger PT Chandra Asri Petrochemical Tbk nantinya akan dimiliki oleh BRPT sekitar 71,8 persen, Glazers & Putnam 22,87 persen,Prayogo Pangestu 1,04 persen, dan sisanya publik,”tutur Suryandi.

Dengan merger, lanjut Suryandi, perusahaan baru akan memiliki kemampuan pendanaan yang lebih besar dan menciptakan peluang bisnis lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja.

“Tentu merger ini memberikan sinergi yang menguntungkan. Sebab, selama ini kebutuhan bahan baku kami dipenuhi oleh Chandra Asri,”ungkap Suryandi.

Corporate Secretary Chandra Asri Suhat Miyarso mengatakan, keputusan merger dilakukan setelah melalui proses uji kelayakan (due diligence) ketat yang berlangsung sejak Juli 2010.Proses tersebut dilakukan dengan memperhatikan masukan guna menciptakan keuntungan bagi semua pemegang saham dan pemangku kepentingan perseroan.

“Proses merger juga telah memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan karyawan, kreditor, pemegang saham dan stakeholder lainnya dari kedua perusahaan,” ujarnya.

Tri Polyta dikenal sebagai perusahaan petrokimia yang memproduksi produk-produk seperti biji plastik polypropylene dengan kapasitas produksi sebesar 360 kiloton per tahun dan menguasai pangsa pasar (market share) sebesar 46 persen. Total aset Tri Polyta Indonesia sebesar USD280 juta. Sementara, bahan baku untuk memproduksi polypropylene adalah propylene yang diproduksi Chandra Asri.

Sebagai produsen sektor hulu, Chandra Asri adalah satu-satunya perusahaan petrokimia yang memproduksi naphta cracker di Indonesia dengan kapasitas produksi 600 kiloton per tahun.(Whisnu Bagus /Koran SI/wdi)