Label

Sabtu, 21 Januari 2012

Bea Keluar CPO di Februari 2012 Naik Jadi 16,5%

Sabtu, 21/01/2012 12:20 WIB


Foto: dok.detikFinance
Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan Bea Keluar (BK) atau pajak ekspor produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk Februari 2012 sebesar 16,5%. Bea keluar ini naik dari Januari 2012 yang sebesar 15%.

"Harga referensi CPO untuk bulan Februari 2012 adalah US$ 1.073 (metrik ton) dengan demikian tarif Bea Keluar (BK) untuk bulan Februari 2012 adalah tetap sebesar 16,5%," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Deddy Saleh, Sabtu (21/1/2012).

Berikut ini harga patokan ekspor (HPE) untuk kelapa sawit dan turunannya (US$/MT) antara lain:

  • Buah dan Kernel US$ 412
  • Bungkil Kelapa Sawit US$ 99
  • CPO US$ 1.001
  • Crude Palm Kernel Oil US$ 1.309
  • Crude Palm olein US$ 1.041
  • Crude Palm Stearin US$ 928
  • CPK Olein US$ 1.309
  • CPK Stearin US$ 1.309
  • PFAD US$ 795
  • Hydrogenated Palm Oil (bulk) >20Kg US$ 994
  • Hydrogenated PK Oil (Bulk) >20 Kg US$ 1.341
  • Hydrogenated Palm Olein (bulk) >20Kg US$ 1.074
  • Hydrogenated PK Olein (bulk) >20 Kg US$ 1.326
  • Hydrogated PK Stearin (bulk) >20 Kg US$ 1.326
  • Hydrogenated Palm Stearin (Bulk)>20 Kg US$ 971
  • RBD Palm Olein (bulk) >20Kg US$ 1.062
  • RBD Palm Oil US$ 1.036
  • RBD PK Oil US$ 1.388
  • RBD PK Olein US$ 1.317
  • RBD PK Stearin US$ 1.786
  • RBD Palm Stearin US$ 938
  • Hydrogenated RBD Palm Olein US$ 1.083
  • Hydrogenated RBD Palm Oil US$ 1.069
  • Hydrogenated RBD Palm Kernel Oil US$ 1.418
  • Hydrogenated RBD Palm Kernel Olein US$ 1.344
  • Hydrogenated RBD Palm Kernel Stearin US$ 1.687
  • Hydrogenated RBD Palm Stearin US$ 972
  • RBD Palm Olein dlm Kemasan bermerek US$ 1.052
  • Biodisel dan Minyak Sawit (FAME) US$ 1.119
Selain itu, Deddy mengatakan untuk harga refrensi biji kakao untuk Februari 2012 sebesar US$ 2.197,77 per ton. Dengan demikian tarif BK Biji Kakao untuk Februari 2012 masih tetap 5% dengan HPE US$ 1.918 per ton.

"Sementara, HPE Kayu dan Kulit untuk bulan Februari 2012 tidak ada perubahan," katanya.

(dnl/dnl)

Kamis, 19 Januari 2012

Investasi 2011 Lebihi Target

JAKARTA--MICOM: Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) pada 2011 mencapai Rp251,3 triliun atau melebihi target yang sebesar Rp240 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan 20,5% dibandingkan capaian pada tahun 2010 yang sebesar Rp208, 5 triliun.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dalam realisasi Penanaman Modal PMDN-PMA Triwulan IV dan Tahun 2011 di Kemayoran, Jakarta, Kamis (21/1).

Gita menuturkan realisasi investasi proyek penanaman modal pada kuartal IV adalah sebesar Rp70,2 triliun, atau meningkat 19,2% dibanding dengan capaian periode yang sama pada 2010. "Untuk tahun 2011 secara keseluruhan cukup menggembirakan, realisasi kuartal IV diatas Rp70 triliun untuk PMA dan PMDN, secara total melampaui lebih dari Rp250 triliun," ujar Gita.

Ia menambahkan terjadi peningkatan realisasi investasi PMDN sebanyak 9,1% pada kuartal IV 2011 dibanding periode sebelumnya, dari nilai investasi Rp 22 triliun menjadi Rp24 triliun. Sementara itu, realisasi PMA triwulan IV mengalami peningkatan signifikan sebanyak 25,2% dari nila realais investasi Rp 36,9 triliun menjadi Rp 46,2 triliun. (AI/OL-04)

Chandra Asri Bangun Pabrik Butadiene Pertama

Chandra Asri Bangun Pabrik Butadiene Pertama

 
BANTEN, KOMPAS.com- Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat bersama Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, disaksikan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Rabu (18/1/2012), meresmikan dimulainya pembangunan pabrik butadiene pertama di Indonesia. Pabrik berkapasitas 100.000 ton per tahun itu adalah milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP).
Pabrik butadiene yang pembangunannya diperkirakan menelan dana US$ 145 juta itu akan mulai beroperasi tahun 2013, dan akan dikelola oleh anak perusahaan CAP, yaitu PT Petrokimia Butadiene Indonesia.
Selain meresmikan pabrik butadiene, Menperin Mohamad S Hidayat bersama Mendag Gita Wirjawan juga meresmikan peningkatan kapasitas pabrik Polypropylene milik CAP dari 360.000 ton per tahun menjadi 480.000 ton per tahun yang menelan investasi Rp 300 miliar.
Sebelumnya, Menperin juga meresmikan rencana pembangunan Center of Excellence Industri Petrokimia yang berlokasi di Serang, Banten.