Label

Selasa, 29 Maret 2011

Indorama Akan Bangun Pabrik Poliester Senilai US$ 200 Juta

Indorama Akan Bangun Pabrik Poliester Senilai US$ 200 Juta

BY HADI SAKSONO
Penambahan investasi Indorama di Indonesia akan memperkuat produksi poliester perusahaan. (BLOOMBERG/ASIM HAFEEZ) JAKARTA (IFT) - Indorama Ventures PCL, induk usaha PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), produsen tekstil dan produk tekstil berencana menambah investasi sebesar US$ 200 juta untuk membangun pabrik poliester, bahan baku produk tekstil di Indonesia. Investasi yang akan dilakukan dalam tiga tahun ke depan itu ditujukan untuk meningkatkan pangsa Indorama dalam memasok poliester ke pasar dunia.
Saat ini Indorama Group menguasai 30% pasokan poliester dunia dengan kapasitas produksi sebesar 3,5 juta ton per tahun. Kelompok usaha itu berencana menambah total kapasitas produksi menjadi 10 juta ton dengan tambahan investasi US$ 3,8 miliar sampai 2014.
VS Baldwa, Sekretaris Perusahaan PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), membenarkan rencana pembangunan pabrik tersebut. "Pabrik baru itu akan dibangun oleh Indorama Ventures PCL," ujar Baldwa kepada IFT tanpa menjelaskan tujuan dan dan target Indorama Group membangun pabrik poliester tersebut.
Sri Prakash Lohia, Chairman Indorama Group, mengatakan penambahan investasi Indorama di Indonesia akan memperkuat produksi poliester perseroan.
"Kami bicara soal investasi baru Indorama di Indonesia di sektor poliester," kata Prakash usai menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta.
Gita Wirjawan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, mengatakan investasi tambahan Indorama untuk membangun pabrik poliester itu merupakan ekspansi lanjutan setelah mengakuisisi PT SK Keris, produsen
poliester di Indonesia. "Indorama baru mengambil perusahaan SK Keris yang ada di Tangerang dari Grup Batik Keris. Kemudian mereka mau bangun pabrik poliester senilai US$ 200 juta," katanya.
Indorama Ventures PCL sebelumnya telah merampungkan akuisisi SK Keris, produsen serat dan benang poliester di Indonesia, pada awal Maret 2011. Dengan mengakuisisi SK Keris, pangsa pasar benang Indorama akan menjadi 29%, sekaligus menjadi pemimpin pasar dalam industri benang Indonesia, mengalahkan pangsa PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) sebesar 20% saat ini.
Selain berinvestasi di sektor poliester,Hatta Radjasa, Menteri Koordinator Perekonomian, menjelaskan Indorama Group mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia terkait rencana investasi senilai US$ 5,2 miliar untuk memproduksi minyak dari sumur-sumur tua di Indonesia, serta program gasifikasi batu bara untuk diubah menjadi metanol.
Pada penutupan perdagangan Senin, harga saham IndoramaSynthetics turun 2,1% menjadi Rp 2.375 dibandingkan perdagangan Jumat pekan lalu.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar