Label

Selasa, 29 Maret 2011

Investor Italia Tertarik Investasi di Industri Ban

Investor Italia Tertarik Investasi di Industri Ban

BY ABDUL MALIK
Ketersediaan pasokan butadiene di dalam negeri mendorong pabrikan ban berinvestasi di Indonesia. (BLOOMBERG/ WOLFGANG VON BRAUCHITSCH)
JAKARTA (IFT) – Pabrikan ban asal Italia tertarik membangun pabrik ban di Indonesia menyusul rencana pembangunan pabrik butadiene oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) tahun ini. MS Hidayat, Menteri Perindustrian, mengatakan rencana masuknya perusahaan ban Italia disampaikan jajaran manajemen Chandra Asri saat pertemuan, Senin lalu.
"Jadi kalau butadiene bisa diproduksi disini, seluruh pabrik ban tidak perlu lagi impor lagi bahan baku. Bahkan, begitu mendengar butadiene mau diproduksi disini ada satu perusahaan Italia yang tertarik investasi," katanya di Jakarta.
Menurut Hidayat, pihak investor Italia tersebut dikabarkan bakal menemui pemerintah dalam waktu dekat terkait rencana investasinya. Alasan investor tersebut masuk ke Indonesia adalah karena merasa lebih efisien jika pasokan butadiene sudah tersedia di dalam negeri. sebab selama ini pasokan butadiene sebagai bahan baku industri ban, 100% masih didapatkan secara impor.
Pabrik butadiene yang dibangun Chandra Asri melalui anak perusahaannya, PT Petrokimia Butadiena Indonesia dengan investasi sebesar US$ 100 juta itu direncanakan mulai dibangun tahun ini. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi kuartal II 2013.  
Meskipun belum terkonfirmasi, siapa calon investor Italia yang bakal investasi di industri ban, pemain utama dan satu-satunya pabrikan ban dari Italia adalah Pirelli. Produsen ban raksasa itu memiliki pangsa pasar menengah ke atas. Pirelli mengklim sebagai perusahaan ban dunia yang meraih pangsa pasar terbesar ke-5 di dunia, dengan segmen premium.
Sejak didirikan tahun 1872, sudah dibangun sebanyak 20 pabrik Pirelli di penjuru dunia, di empat benua yang beroperasi bagi 160 negara di dunia.
Ketika dikonfirmasi, Ralph Traviati, Juru Bicara Pirelli, mengatakan di masa mendatang ada peluang Pirelli untuk menanamkan investasinya di Indonesia. "Namun pada saat ini, kami masih fokus investasi di negara lain," katanya kepada IFT, Selasa.
Departemen Riset IFT menilai, masuknya investor baru ke industri ban merupakan hal positif bagi Indonesia. Selain akan menyerap banyak tenaga kerja, Indonesia akan semakin menarik di mata investor internasional karena masuknya investor-investor besar dunia.
Jika a produknya akan dijual di Indonesia, maka tidak akan merubah pangsa pasar ban yang sudah ada. Hal ini dikarenakan Pirelli merupakan ban dengan segmen khusus, yaitu menengah atas.
Sambut Positif
Azis Pane, Ketua Asosiasi Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia, pihaknya menyambut baik apabila Pirelli bersedia menanamkan investasinya di Indonesia. Kehadiran Pirelli akan semakin menambah ramai peta persaingan industri ban nasional.
"Saya menyambut baik jika Pirelli mau masuk. Namun saya pastikan kebedaaannya tidak akan mengganggu peta persaingan industri ban nasional. Sebab dia memiliki pangsa pasar menengah ke atas. Sehingga untuk produk-produk ban premium dengan adanya Pirelli, kita tidak akan perlu impor lagi," katanya.
Menurut Aziz, Pirelli sudah memiliki pabrik ban besar di Thailand. Dengan melihat kondisi tersebut, sebenarnya kecil peluangnya bagi Pirelli untuk melakukan investasi di Indonesia. Sebab produksi ban di pabrik Indonesia justru akan bersaing dengan produksi pabrikan di Thailand.
Peluang terbesar investasi yang dilakukan Pirelli justru mengarah ke China. Meski demikian, dengan melimpahnya pasokan karet alam di dalam negeri serta bakal tersedianya butadiene yang pabriknya sedang dibangun Chandra Asri semakin menarik investor ban untuk masuk.
Sebelumnya, Hankook Tire Co Ltd, salah satu produsen ban dunia asal Korea menanamkan investasi sebesar US$ 353 juta untuk membangun pabrik ban di Bekasi, Jawa Barat. Pembangunan pabrik tersebut ditargetkan semakin memantapkan posisi Hankook menjadi lima besar produsen ban dunia di 2014. Pabrik ini ditargetkan akan mampu menambah total produksi Hankook menjadi 100 juta unit ban tiap tahun pada 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar