Label

Rabu, 12 Oktober 2011

Bosowa Investasi US$ 120 juta untuk Ekspansi di Industri Semen

Bosowa Investasi US$ 120 juta untuk Ekspansi di Industri Semen


Bosowa Corporation menginvestasikan US$ 120 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dan membeli kapal pengangkut semen. (IFT/STANLIE) JAKARTA (IFT) – Bosowa Corporation, induk perusahaan PT Semen Bosowa menginvestasikan US$ 120 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi semen dan membeli kapal pengangkut semen guna merespons pertumbuhan penjualan semen nasional di masa mendatang. Bosowa akan mengandalkan sumber dana  dari pinjaman perbankan sebesar 70% dan 30% lainnya dari kas internal.

Erwin Aksa, Presiden Direktur Bosowa Corporation, mengatakan saat ini Semen Bosowa memiliki pabrik di Batam dan Maros, Sulawesi Selatan. Total kapasitas produksi dari kedua pabrik tersebut sebesar 3,5 juta ton per tahun. Bosowa berencana membangun pabrik tambahan berkapasitas 1 juta ton di Maros dengan nilai investasi US$ 70 juta. Sehingga nantinya total kapasitas produksi Semen Bosowa akan menjadi 4,5 juta ton dari sebelumnya 3,5 juta ton per tahun.

 “Investasi ini untuk membangun pabrik baru dan menambah kapasitas produksi di Maros sebanyak 1 juta ton per tahun. Kami targetkan pabrik baru tersebut bisa beroperasi pada akhir tahun depan,” kata dia di Jakarta, Rabu.

Menurut Erwin, penjualan Semen Bosowa tahun depan diprediksi sebesar 3,5 juta ton atau sama dengan target tahun ini. Namun setelah pabrik tambahan di Maros beroperasi, perseroan menargetkan penjualan semen bisa mencapai 4,5 juta ton di 2013. Realisasi penjualan Semen Bosowa per Januari-September 2011 diperkirakan sebesar 3 juta ton atau merepresentasikan 86% dari total target penjualan tahun ini sebesar 3,5 juta ton.

“Target penjualan semen kami harapkan bisa tercapai hingga akhir tahun karena permintaan semen tetap stabil menyusul pertumbuhan bisnis properti dan infrastruktur,” ungkapnya.

Asosiasi Industri Semen memproyeksikan penjualan di 2012 sebanyak tumbuh 10%-11%menjadi 50 juta ton per tahun dibandingkan target tahun ini sebesar 45 juta-46 juta ton per tahun. Tahun ini asosiasi merevisi target penjualan semen dari sebelumnya diprediksi sebesar 43 juta ton seiring tumbuhnya sektor properti dan infrastruktur sebagai sektor konsumen utama semen nasional.

Joint Venture

Guna mendukung pertumbuhan penjualan semen, Bosowa Corporation melalui anak usahanya PT Malomo menjalin kemitraan bisnis CTI Group, perusahaan penyedia jasa transportasi semen dan klinker asal Jordania dengan mendirikan PT Bosowa Lyod.

”Ini merupakan kerja sama joint venture dengan kepemilikan saham masing-masing 50%,” ungkap Erwin.

Guna mendirikan perusahaan baru tersebut, Bosowa Corporation menyiapkan investasi sebesar US$ 50 juta untuk membeli 10 kapal pengangkut semen. Tahun ini lima kapal pengangkut semen telah beroperasi. Lima kapal lainnya akan dibeli di 2012 guna melengkapi armada sebanyak 10 unit kapal pengangkut semen.

Erwin memaparkan dengan memiliki kapal pengangkut semen maka akan meningkatkan volume distribusi semen ke pelosok Indonesia. Dia menilai strategi ini bisa menekan biaya sewa kapal sebesar 20%-30%, sehingga lebih efisien. Penjualan Semen Bosowa sebesar 30%-nya dikontribusi dari pasar di Sulawesi, sedangkan sisanya tersebar di berbagai daerah di Indonesia. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar