Label

Selasa, 11 Oktober 2011

Pemerintah Akan Tambah Pasokan Gas Industri di 2012

Pemerintah Akan Tambah Pasokan Gas Industri di 2012

Pasokan gas industri diproyeksikan akan meningkat dengan adanya alokasi tambahan dari domestik serta impor. (BLOOMBERG NEWS) JAKARTA (IFT) – Defisit pasokan gas industri diproyeksikan akan berkurang di 2012 seiring  adanya  alokasi tambahan yang disalurkan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan dari impor. MS Hidayat, Menteri Perindustrian, mengatakan alokasi tambahan untuk memasok kebutuhan gas sambil menunggu selesainya terminal gas penerima terapung pada akhir 2012.

"Sambil menunggu floating terminal selesai akhir 2012, kekurangan gas akan dipenuhi dari impor atau Perusahaan Gas yang dapat jatah lebih dari Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi," kata Hidayat, Kamis. 

Menurut Hidayat, Kementerian Perindustrian telah membicarakan hal tersebut ke Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi agar memberi kepastian pasokan gas tambahan bagi Perusahaan Gas sebelum terminal terapung rampung dibangun, sehingga kasus penghentian pasokan gas di tengah produksi seperti yang terjadi di wilayah Jawa Timur tidak akan terulang.

Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak
dan Gas Bumi tentang berapa tambahan pasokan gas yang akan diberikan kepada Perusahaan Gas dan bisa disalurkan ke industri.

Hidayat menambahkan apabila negoisasi harga gas dilepas pada level komersial disepakati, maka pemerintah akan menyetujuinya asalkan ada jaminan kestabilan pasokan. 
"Kalau untuk industri dikenakan harga komersial, tidak masalah asalkan gas ada. Jangan sampai sudah diputuskan komersial, tapi gasnya tidak mengalir secara baik," katanya.

Total kebutuhan pasokan gas bagi industri, di antaranya untuk industri pupuk sebesar 807 juta standar metrik kaki kubik per hari (mmscfd) baru dipenuhi 85% dan industri manufaktur sebesar 1.900 juta standar metrik kaki kubik per hari baru dipenuhi 65%.

Menurut Hidayat, realisasi pasokan gas industri manufaktur hingga akhir tahun ini masih akan kurang dan tidak memenuhi kebutuhan. Pemerintah akan mengupayakan kebutuhan gas industri dari pasokan domestik. Saat ini pemerintah sedang sedang menyusun rencana perlengkapan infrastruktur untuk menyalurkan gas. Sumber gas antara lain berasal dari lapangan gas Tangguh. 

Tony Tanduk, Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian, mengatakan impor gas memang jadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri.
Menurut dia, Kementerian Perindustrian melakukan upaya-upaya koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi dalam menjamin pasokan gas untuk industri pupuk.

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman pasokan gas antara Perusahaan Gas dengan Forum Industri serta menjajaki sumber gas lain, seperti dari lapangan gas Tangguh dan impor.

Pesimistis

Achmad Safiun, Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi, mengatakan pemerintah lebih cenderung mengekspor gas daripada mengalokasikannya bagi kebutuhan industri nasional. Akibatnya, pasokan gas bagi industri manufaktur diprediksi masih belum akan terpenuhi pada 2012 dengan minimnya alokasi gas untuk domestik.

“Kami sudah memperjuangkan mendapat suplai gas, namun pemerintah tidak menanggapinya dengan serius. Tahun depan sepertinya industri juga tidak akan mendapat pasokan gas yang memadai,” kata dia.

Menurut Safiun, industri pengguna gas meminta pemerintah mengurangi ekspor gas sehingga bisa dialokasikan untuk kebutuhan industri dalam negeri.

Menurut Departemen Riset IFT, permasalahan utama gas industri manufaktur adalah belum terpenuhinya pasokan gas karena realisasi pasokan  jauh lebih rendah dari kebutuhan. Hal ini karena porsi gas yang diekspor lebih besar dari porsi gas untuk domestik. Porsi gas domestik masih diutamakan untuk industri pupuk dan listrik terlebih dahulu, baru kemudian untuk industri manufaktur. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar