Label

Rabu, 12 Oktober 2011

Pertumbuhan Industri Kertas Semester II Diproyeksi Di Atas 5%

Pertumbuhan Industri Kertas Semester II Diproyeksi Di Atas 5%

Kapasitas produksi terpasang kertas di dalam negeri tercatat sebesar 12,9 juta ton per tahun namun baru digunakan 90% dari total kapasitas. (BLOOMBERG/HENRIK KETTUNEN) JAKARTA (IFT) – Kinerja industri kertas di semester II 2011 diprediksi meningkat dibanding pertumbuhan di semester I yang diproyeksi sebesar 5% seiring meningkatnya konsumsi kertas nasional. Muhammad Mansur, Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, mengatakan pertumbuhan industri kertas didukung oleh daya saing produk kertas yang tinggi, baik dari sisi kualitas maupun harga.  

Menurut Mansur, pertumbuhan industri kertas nasional tidak akan menemui kendala berarti di masa mendatang. Sebab saat ini volume produksi industri kertas semakin bertambah seiring dengan ekspansi dan penambahan sembilan pabrik baru sejak akhir tahun lalu. Kesembilan pabrik itu di antaranya berlokasi di Medan, Jakarta dan Jawa Timur.  

Kapasitas produksi terpasang kertas di dalam negeri tercatat sebesar 12,9 juta ton per tahun, namun baru digunakan 90% dari total kapasitas. Konsumsi di dalam negeri mencapai 6,8 juta ton, sehingga sisanya produksi kertas domestik di ekspor. Sementara produk kertas impor tercatat mencapai 0,3 juta ton.

Departemen Riset IFT menilai, pasar industri kertas akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi. Konsumsi akan terdongkrak karena daya beli masyarakat meningkat, konsumsi rumah tangga meningkat. Hal ini berpengaruh positif pada industri kertas.
 
Bila dibanding dengan negara lain, konsumsi kertas Indonesia masih jauh dari ideal. Malaysia, misalnya, sudah 36 kilogram, Singapura 46 kilogram, dan negara-negara di Eropa sebesar 41 kilogram per kapita per tahun.

Berdasarkan data Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, kapasitas produksi bubur kertas (pulp) di Indonesia mencapai 8 juta ton per tahun, sedangkan produksi kertas nasional mencapai 10 juta ton per tahun. Tingkat produksi tersebut belum optimal. Tingkat pemanfaatan pada industri pulp baru sekitar 93%, sedangkan di sektor kertas bahkan baru mencapai 84% dari kapasitas terpasang.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif kedepan maka semester ke II tahun ini, maka diperkirakan industri kertas akan tumbuh positif seiring pertumbuhan ekonomi nasional yang akan meningkatkan daya beli masyarakat dan akan meningkatkan penggunaan kertas nasional.

Grup Sinar Mas

Asia Pulp and Paper, salah satu divisi usaha Sinar Mas Group yang membawahi sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor pulp dan kertas, menargetkan volume penjualan semester II 2011 sama dengan semester I 2011. Wilson TP Siahaan, Corporate Public Affairs & Goverment Relation Asia Pulp and Paper (APP), mengatakan penjualan kertas untuk industri yang mencapai 50 persen dari total penjualan diharapkan menjadi penopang dari volume penjualan di 2011. Selain itu, penjualan kertas untuk Al-Qur’an juga ikut berkontribusi.  

Penjualan kertas untuk Al-Qur’an Asia Pulp and Paper ditujukan untuk pasar ekspor ke 96 negara, seperti ke negara Timur Tengah, yakni Iran, Uni Emirat Arab dan Kuwait.
“Permintaan kertas untuk Al-Qur’an dari Timur Tengah melonjak seiring bulan Ramadhan kali ini,” katanya.

Penjualan Asia Pulp and Kertas terutama berasal dari dua anak usahanya, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Di semester I 2011, Indah Kiat Pulp and Paper membukukan kenaikan penjualan sebesar 8%  menjadi US$ 1,33 miliar dan Tjiwi Kimia naik 4,7% menjadi US$ 721 juta.

Vicky Rachman, Rukmi Hapsari, Adi Teguh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar