Label

Rabu, 12 Oktober 2011

Penjualan Semen Nasional Naik 9,5%

Penjualan Semen Nasional Naik 9,5%


Penjualan semen akan terus naik di masa mendatang, terutama di Pulau Jawa. Hal ini dipicu oleh pembangunan berbagai proyek jalan tol. (ANTARA/R.REKOTOMO) JAKARTA (IFT) – Penjualan se­men nasional pada Januari-Mei 2011 mencapai 18,92 juta ton atau naik 9,5% dibandingkan periode yang sama 2010. Kenaik­an penjual­an terutama didorong penjualan un­tuk pasar domestik yang naik 13,5% menjadi 18,39 juta ton. Sedangkan penjualan untuk pasar ekspor turun 51% menjadi 530 ribu ton.
Urip Trimuryono, Ketua Asosiasi Semen Indonesia, optimistis dengan pencapaian hingga Mei target penjualan semen sebesar 43 juta ton di 2011 akan tercapai. “Konsumsi semen di dalam ne­geri akan terus meningkat, apalagi de­ngan adanya pembangunan jalan tol,” katanya kepada IFT, Jumat.

Penjualan di pasar domestik sebagian besar masih di Pulau Jawa yang mencapai 10,09 juta ton pada Januari-Mei 2011, naik 17,1% dibandingkan periode yang sama 2010. Pasar terbesar kedua adalah Sumatera sebesar 4,4 juta ton, Kalimantan 1,3 juta ton, dan Sulawesi sebesar 1,3 juta ton.
Agung Wiharto, Investor Relation PT Semen Gresik Tbk (SMGR), sebelumnya mengatakan penjual­an semen Gresik pada Mei 2011 didorong oleh pembangunan proyek-proyek infrastruktur dan mengu­atnya penjualan di pasar ritel.
Realisasi penjualan Semen Gresik dan anak perusahaannya, PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, pada Mei tahun ini sebesar 1,71 juta ton naik 25,7% dibanding Mei 2010 sebesar 1,36 juta ton. Sedangkan total pasar semen nasio­nal pada Mei sebesar 4,14 juta ton, sehingga Semen Gresik berhasil meraih pangsa 41%.
Budi Primawan, Corporate Communication Manager PT Hol­cim Indonesia Tbk (SMCB), me­nga­takan penjualan Holcim di Mei 2011 naik tipis menjadi 600 ri­bu ton dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar 580 ribu ton.
Menurut Departemen Riset IFT, tingkat konsumsi semen di Indonesia sebesar 40,7 juta ton dengan kontribusi terbesar di Pulau Jawa, yakni sebesar 21,9 juta ton. Tren konsumsi semen mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan per tahun (CAGR) selama periode 2002-2010 sebesar 5%.
Produsen semen di Indonesia adalah Semen Gresik (merupakan gabungan dari Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa), Semen Andalas, Semen Baturaja, Indocement, Holcim Indonesia, Semen Bosowa, dan Semen Kupang.
Pasar semen Indonesia di­do­minasi oleh tiga pemain besar, yaitu: Semen Gresik 43,2%, Indocement 30,8%, Holcim Indonesia 13,6%, dan produsen lainnya hanya 12,4%.Konsumsi semen nasional sebesar 80% berasal dari pangsa ritel dan properti. Sisanya, 20% berasal dari sektor konstruksi dan infrastruktur.
Produk semen tersedia dalam dua bentuk, yakni dalam bentuk bu­buk semen dan bentuk karung sak se­men. Bentuk bubuk semen pembeli langsungnya adalah para kontraktor yang menjalankan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur, seperti pembangunan jalan beton pada jalan tol, jembatan beton, atau bangunan gedung bertingkat.
Bentuk karung sak semen dibeli oleh kontraktor sektor pro­perti, yang menjalankan proyek-proyek mikro perumahan dan juga karung sak semen dibeli langsung oleh end user, yaitu pembeli untuk membangun rumah baru ataupun memperbaiki rumah.


Proyeksi
Menurut Urip, penjualan semen akan terus naik di masa mendatang, terutama di Pulau Jawa. Hal ini dipicu oleh pembangunan berbagai proyek jalan tol. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol Solo-Kertosono yang ditargetkan selesai di 2014 dan diperkirakan membutuhkan 2 juta ton semen.
Kajian Departemen Riset IFT menunjukkan pada 2015, dengan asumsi pertumbuhan konsumsi semen sebesar 6,5% maka konsumsi semen saat itu dapat mencapai 56 juta ton dari 40,8 juta ton pada 2010. Melihat potensi pertumbuh­an akan tingkat konsumsi semen nasional, produsen semen nasional berlomba-lomba untuk meningkatkan kapasitas produksinya melalui pendirian pabrik semen baru, karena tingkat utilisasi pabrik semen nasional telah mencapai 85%.
Semen Gresik akan merealisasikan pembangunan pabrik baru pada 2012 dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton. Semen Baturaja akan menambah kapasitas produksi sekitar 1,5 juta ton pada 2014. Holcim Indonesia juga akan memba­ngun pabrik baru dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton pada 2014. Semen Padang berencana memba­ngun pabrik baru dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton pada 2015. Semen Bosowa juga berencana membangun pabrik baru di Sulawesi berkapasitas 2,5 juta ton.
Sahat Panggabean, Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), mengatakan, setelah meningkatkan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton menjadi 18,6 juta ton di 2010, perse­roan akan kembali meningkatkan produksi di 2011. Peningkatan kapasitas dilakukan dengan pemba­ngunan penggilingan semen yang baru di pabrik Indocement di Citeu­reup, Jawa Barat. Dengan penggi­lingan semen baru, Indocement menargetkan kapasitas produksi 2 juta ton per tahun. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar