Label

Selasa, 27 Desember 2011

Chandra Asri Ajukan Insentif Tax Holiday

Chandra Asri Ajukan Insentif Tax Holiday


Chandra Asri akan mengajukan permintaan insentif berupa pembebasan pajak seiring rencana investasi jangka menengah. (ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN) JAKARTA (IFT) – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan mengajukan insentif berupa pembebasan pajak dalam periode waktu tertentu (tax holiday) seiring rencana investasi jangka menengah perseroan. Suryandi, Direktur Chandra Asri, mengatakan perseroan akan mengajukan permintaan insentif tersebut seiring pengumuman pemerintah
tentang industri petrokimia hulu menjadi salah satu sektor yang mendapatkan tax holiday.

“Iya, kami akan apply, karena ini merupakan fasilitas dari pemerintah untuk membantu industri petrokimia guna mengurangi keterbantungan bahan baku plastik impor,” kata Suryandi kepada IFT.

Selain Chandra Asri, emitan petrokimia lainnya PT Titan Kimia Nusantara juga dikabarkan sudah positif mendapatkan insentif tax holiday seiring rencana pembangunan pabrik ethylene senilai US$ 3 miliar-US$ 5 miliar.

Titan berencana membangun pabrik ethylene untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku. Rencana ini seiring masuknya Lotte Group,  melalui Honam Petrochemical sebagai pemegang saham mayoritas induk usahanya, Titan  Chemicals Corp Sdn Bhd, Malaysia.

Chandra Asri memiliki rencana ekspansi jangka pendek dan jangka menengah secara bertahap. Tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$ 115 juta, terutama untuk membiayai pembangunan pabrik butadiene yang dimulai pada September 2011 senilai US$ 110 juta. Investasi dilakukan secara bertahap hingga 2013. Belanja modal perseroan juga untuk membiayai debottlenecking polypropylene yang sudah selesai di kuartal II tahun ini dengan biaya US$ 5 juta.

Untuk debottlenecking polyethylene membutuhkan biaya sebesar US$5,5 juta. Sebanyak US$ 3 juta telah dibelanjakan pada 2010 dan sisanya US$ 2,5 juta akan dikeluarkan tahun ini. Total rencana belanja modal jangka menengah sebesar US$ 380 juta hingga 2014.

Fajar AD Budiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik dan Olefin Indonesia, menilai positif tax holiday yang akan diberikan pemerintah kepada industri petrokimia. Dengan tax holiday ini, investasi di bidang petrokimia diproyeksikan akan semakin semarak. Pemerintah juga akan mendapatkan pemasukan dari pajak pertambahan nilai dan investor akan mendapatkan potongan pajak penghasilan.

“Kabarnya yang akan mendapatkan tax holiday pertama adalah Kuwait Petroleum Corporation yang membangun kilang nafta bersama PT Pertamina (Persero). Titan Kimia dan Chandra Asri sedang dalam proses. Mereka dipastikan akan mendapat tax holiday, karena aturannya sudah jelas,” ujarnya.

Dengan direalisasikan pabrik nafta cracker milik Titan Kimia, maka pabrik tersebut akan membutuhkan bahan baku nafta sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Total kebutuhan bahan baku nafta nasional akan mencapai 3,5 juta ton per tahun.

Potensi tersebut, menurut Fajar, akan mendorong investasi di sektor hulu, yakni pembangunan kilang nafta. Hingga saat ini masih jarang investor yang mau berinvestasi membangun kilang nafta.

“Pada 2015, saya prediksikan produksi polyethilene dan polypropilene akan seimbang sehingga impor semakin bisa ditekan,” katanya.

Inovasi Produk

Fajar mengatakan jika utilisasi pabrik petrokimia naik, maka inovasi pengembangan produk akan terjadi, misalnya untuk produksi synthetic butadiene rubber atau karet sintetis sebagai bahan campuran pembuatan ban. Saat ini Chandra Asri sedang merealisasikan pembangunan pabrik butadiene dengan nilai investasi US$ 100 juta.

Pembangunan pabrik yang dimulai pada Juni 2011 dan dijadwalkan selesai pada pertengahan 2013 tersebut dirancang dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun. Dengan adanya pabrik butadiene, maka akan mendorong investasi pabrik karet sintetis.

Selama ini, menurut dia, Indonesia yang telah memiliki lima perusahaan ban besar skala ekspor masih mengimpor synthetic butadiene rubber dari kawasan Asia Pasifik.

“Kami perkirakan saat Honam telah mulai membangun pabrik pada 2014 dan memproduksi polypropilene dan polyethilene, maka pabrik synthetic butadiene rubber akan segera direalisasikan,” ujarnya.

Menurut Fajar, dengan dikeluarkannya aturan tentang insentif tax holiday di sektor petrokimia hulu kini banyak investor mulai tertarik untuk masuk, di antaranya investor dari Qatar dan Iran yang sudah menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia. Namun, investasi di sektor petrokimia hulu harus diimbangi dengan ketersediaan minyak mentah sebagai bahan baku. “Masih butuh tiga refinery lagi untuk mensuplai kebutuhan nasional,” kata dia. (*)

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus