Label

Selasa, 27 Desember 2011

Kinerja Emiten Ban Tertahan Beban Penjualan

Kinerja Emiten Ban Tertahan Beban Penjualan



JAKARTA (IFT) - Pertumbuhan laba bersih tiga emiten ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) ,  PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dan PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)  di 2010 terhambat kenaikan harga bahan baku dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Nilai tukar rupiah pada akhir Desember 2009 tercatat berada di level Rp 9.435 per dolar AS. Sementara pada posisi di akhir Desember 2010 berada di level Rp 8.995 per dolar AS. Artinya, sepanjang 2010, nilai rupiah menguat 4,3%.

Goodyear Indonesia tercatat mengalami penurunan laba bersih terbesar, yakni 57,08% menjadi Rp 7,41 miliar dibandingkan pencapaian di 2009 sebesar Rp 11,64 miliar. Sementara Multistrada merupakan emiten yang masih membukukan kenaikan laba bersih 0,70% menjadi Rp 176 miliar dibandingkan pencapaian di 2009 sebesar Rp 175 miliar. Sedangkan laba bersih Gajah Tunggal turun 8,25% menjadi Rp 830, 62 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 905,33 miliar.
Dari sisi pendapatan, semua emiten tercatat mengalami kenaikan penjualan. Penjualan Goodyear naik dari US$ 126,12 juta di 2009 menjadi US$ 193,37 juta di 2010.

Namun, beban lain-lain perseroan berubah negatif dari sebelumnya positif US$ 3,96 juta di 2009, menjadi negatif US$ 1,08 juta di akhir tahun lalu.
Salah satu penyebabnya adalah perseroan menderita rugi selisih kurs sebesar US$ 12,5 ribu di 2010, dari tahun sebelumnya pada periode yang sama untung selisih kurs yang cukup tinggi US$ 5,34 juta.

Hal yang sama juga terjadi pada Gajah Tunggal. Meskipun pendapatan naik dari Rp 7,93 triliun di 2009 menjadi Rp 9,85 triliun di 2010, namun keuntungan kurs perseroan turun. Jika pada 2009, Gajah Tunggal mencatat untung dari selisih kurs sebesar Rp 486,89 miliar, maka tahun lalu hanya meraih Rp 113,19 miliar.
Namun, dengan keuntungan kurs perseroan yang turun, dari Rp 486,89 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 113,19 miliar tahun lalu, maka beban lain-lain perseroan menjadi tinggi.

Departemen Riset IFT menilai, kinerja tiga emiten ban cukup positif, khususnya dilihat dari peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan tertinggi dicetak Goodyear, yaitu mencapai 53%. Namun peningkatan beban pokok penjualan tertinggi juga dibukukan emiten ban tersebut, yakni hingga 64%. Akibatnya, laba kotor Goodyear turun lebih besar dibandingkan emiten ban lainnya. Bahkan sampai pada laba bersih, penurunan tertinggi juga dibukukan Goodyear yang mencapai 36%.

Kinerja emiten ban di 2010 juga dapat dilihat dari laba operasional. Gajah Tunggal mencetak kenaikan laba operasional sebesar 12,44%, Multistrada mengalami kenaikan 11,33% dan Goodyear mengalami penurunan laba operasional sebesar 21%.


Aktif Ekspansi

Kinerja emiten ban di 2011 diperkirakan akan meningkat seiring dengan langkah ekspansi yang dilakukan. Multistrada akan melanjutkan ekspansi tahap II yang ditargetkan selesai pada semester I-2011. Untuk ekspansi tahap II, perseroan mengejar produksi ban mobil hingga 28.500 ban/hari dan produksi ban motor tetap 16.000/hari.

Dengan peningkatan kapasitas produksi, Multistrada menargetkan pertumbuhan penjualan 50% menjadi Rp 3 triliun dibandingkan realisasi di 2010 sebesar Rp 2 triliun.

Sementara Gajah Tunggal akan meningkatkan produksi dari 65 ribu per hari di 2010 menjadi 85 ribu ban sepeda motor per hari tahun ini. Selain itu produksi ban mobil juga akan ditingkatkan menjadi 40 ribu ban per hari dibandingkan tahun lalu sebesar 35 ribu ban.

Arijanto Notorahardjo, General Manager Marketing Gajah Tunggal mengatakan, peningkatan penjualan tersebut lebih diutamakan pada penjualan ban sepeda motor untuk kebutuhan dalam negeri. Di 2011, perseroan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 15% menjadi Rp 10,8 triliun dibandingkan realisasi penjualan di 2010 sebesar Rp 9,4 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar