Label

Selasa, 27 Desember 2011

Goodyear Akan Optimalkan Kapasitas Produksi

Goodyear Akan Optimalkan Kapasitas Produksi

BOGOR (IFT)PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) akan mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik perseroan menjadi 12 ribu unit per hari atau utilisasi 100% dari sebelumnya 11 ribu unit per hari. Agus Setiyanegara, Sekretaris Perusahaan Goodyear Indonesia, mengatakan langkah itu seiring dengan realisasi belanja modal di 2011 sebesar US$ 7 juta.

“Belanja modal tahun ini sebesar US$ 7 juta di antaranya untuk maintenance, peremajaan mesin, dan ekspansi kapasitas,” kata Agus di Bogor, Senin.

Optimalisasi produksi dilakukan untuk mengantisipasi tumbuhnya permintaan ban dan masuknya kompetitor baru di industri ban nasional.

Ekspansi kapasitas Goodyear Indonesia yang dilakukan sejak 2008 dengan nilai investasi US$ 50 juta dan telah selesai di 2010, menjadikan kapasitas terpasang perseroan meningkat menjadi 12 ribu unit dari sebelumnya 8.000 unit per hari. Utilisasi produksi dilakukan secara bertahap hingga tahun ini utilisasi sudah mencapai optimal.

Pada 2010, Goodyear Indonesia melakukan pembelian building machine R2.5 dari Debica, Polandia dengan kemampuan meningkatkan kapasitas pembuatan spiral overlay tires. Perseroan juga melakukan pembelian auto tire enhancement dari FVM, Amerika Serikat dengan kemampuan meningkatkan kualitas dan keseimbangan ban.

Perseroan juga melakukan penggantian green tire slink truck dengan 200 flat green tire storage dengan kemampuan memperbaiki keselamatan dan ergonomi.

Upaya optimalisasi kapasitas produksi tersebut juga untuk mengejar target pendapatan tahun ini. Goodyear menargetkan bisa memperoleh laba bersih tahun ini setara dengan perolehan di 2009 senilai US$ 11,6 juta.

Pada 2010, laba bersih perseroan turun menjadi US$ 7,4 juta akibat tingginya harga bahan baku karet alam yang mengalami kenaikan hingga 300%. Padahal, penjualan perseroan naik 53% menjadi menjadi US$ 193,3 di 2010 dari US$ 126,1 juta di 2009. 
 
Menurut Agus, perseroan menargetkan akan lebih fokus ke pasar original equipment manufacturer, replacement, dan ekspor ke negara tujuan utama, di antaranya Asia dan Australia. Untuk pasar original equipment, Goodyear Indonesia memasok ban ke Mercedes Benz, Daihatsu, dan Hino.

Untuk pasar ekspor, Agus optimistis tidak akan terkena dampak krisis Eropa sebab mayoritas ekspor ban perseroan ditujukan ke negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Australia. Sedangkan untuk pasar domestik, saat ini perseroan agak kurang fokus seiring banyaknya pemain di industri ban nasional.

"Saat ini komposisi penjualan ekspor dan domestik Goodyear hampir seimbang 50%-50%. Pangsa pasar ban Goodyear  di luar negeri sudah jelas dibandingkan domestik yang sudah dipadati banyak pesaing," kata dia.

Ekspansi kapasitas juga dilakukan emiten ban lainnya, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Even Go, Head of Investor Relations Multistrada, sebelumnya mengatakan tahun depan perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,32 triliun yang bersumber dari target hasil penawaran umum terbatas (rights issue) dan pinjaman perbankan.

Belanja modal akan digunakan untuk membiayai ekspansi usaha perseroan guna meningkatkan kapasitas produksi ban mobil dan motor. Ekspansi kapasitas yang dilakukan perseroan untuk menopang target volume penjualan tahun depan.

Even mengatakan tahun depan Multistrada menargetkan volume penjualan ban mobil sebesar 9,5 juta-10 juta unit atau naik 47% dari proyeksi 2011 sebanyak 6,8 juta unit. Sedangkan penjualan ban sepeda motor tahun depan ditargetkan tumbuh sebesar 45% menjadi 4,8 juta unit dari 3,3 juta proyeksi di 2011.

Harga Jual

Agus mengatakan saat ini harga karet alam relatif stabil di angka US$ 4 per kilogram.  Angka itu lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mengalami kenaikan harga hingga 300%, sehingga perseroan belum berencana menaikkan harga jual seiring stabilnya harga karet alam. Di semester I, perseroan sempat menaikkan harga jual.

"Kami belum berencana menaikan harga jual, karena harga karet saat ini stabil di angka US$ 4. Fluktuasi ada tapi tidak tajam," ujar Agus.

Hingga kuartal III 2011, Goodyear Indonesia membukukan penjualan bersih sebesar US$ 163,3 juta, tumbuh 14,7% dibandingkan periode yang sama di 2010. Namun, perolehan laba kotor perseroan turun sebesar 2,5% menjadi US$ 13,4 juta, karena kenaikan beban pokok penjualan lebih tinggi dari kenaikan penjualan.

Kenaikan beban pokok penjualan karena kenaikan biaya pemakaian bahan baku sebesar 21,4% menjadi US$ 111,6 juta. Hingga kuartal III 2011, margin laba kotor Goodyear Indonesia turun menjadi sekitar 8,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 9,7%. (*)

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus