Label

Selasa, 27 Desember 2011

Pemerintah kembangkan sentra garam, investor berebut daftar

SENTRA GARAM
Pemerintah kembangkan sentra garam, investor berebut daftar
JAKARTA. Pemerintah bakal segera merilis program pengembangan sentra garam di beberapa wilayah Indonesia. Beberapa investor bahkan sudah mendaftarkan diri untuk ikut menggarap area tersebut.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, mengatakan, pemerintah sedang mengkaji kapabilitas investor dalam pengembangan sentra garam sekaligus kondisi detail penguasaan lahan.

Beberapa investor yang berencana berinvestasi di sentra garam ini seperti PT Garam, Mitsubishi Group dan Cheetham Salt Ltd. Rencananya, sentra garam ini berlokasi di Kupang.

Dari segi potensi, Kupang memiliki lahan untuk pengembangan garam seluas 7.000 hektare (ha). Namun, pemerintah masih melihat kesesuaian lahan untuk pengembangan garam seluas 3.000 ha.

"Investor yang berpeluang mengembangkan sentra garam di Kupang belum diputuskan. Cuma tampaknya Cheetham tidak, karena rencana investasi garam di Nusa Tenggara Timur saja belum selesai," tuturnya.

Selain Kupang, pemerintah sebenarnya berniat mengembangkan sentra produksi garam di Nagekeo Nusa Tenggara Timur pada Desember 2011. Sayangnya, penelitian lapangan menunjukkan adanya masalah lahan tentang tingkat serapan air yang melebihi normal.

Sambil menanti keputusan realisasi program, pemerintah menggandeng tenaga ahli asal Amerika Serikat (AS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk memberikan rekomendasi rencana pengembangan garam di lokasi tersebut.

Selain kedua lokasi itu, pemerintah pun telah membidik Madura untuk intensifikasi lahan garam melalui pemanfaatan teknologi. Program itu membutuhkan dana sekitar Rp 125 miliar. Tapi pemerintah baru menyediakan anggaran sebesar Rp 25 miliar pada tahun depan.

Kemenperin bisa mengajukan usulan tambahan anggaran pada DPR sebesar Rp 125 miliar, antara lain sekitar Rp 25 miliar sebagai alokasi penataan garam rakyat. Sementara sisanya, menjadi jatah restrukturisasi PT Garam.

Namun, hasil produksi garam pada tiga lokasi itu baru akan berdampak pada neraca garam nasional pada 2013. "Kemungkinan impor baru diputuskan setelah ada hasil penghitungan," katanya.

Terkait masalah tersebut, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah menahan rencana impor garam hingga didapat data resmi kementerian yang sinkron. Sebab, rencana impor itu berkaitan dengan harga garam di tingkat petani.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansyur, menambahkan, impor garam jangan dilakukan terburu-buru. Sebab, produksi dalam negeri garam tidak anjlok seperti produksi gula.

2 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  2. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    BalasHapus